![40 Prajurit TNI Diperiksa](https://pafikuninganberita.org/wp-content/uploads/2025/02/40-Prajurit-TNI-Diperiksa-Imbas-Serang-Warung-di-Deli-Serdang.jpg)
Pada tanggal 29 Januari 2025, sekitar 40 prajurit TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM terlibat dalam insiden penyerangan terhadap sebuah warung di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Insiden ini memicu perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai tindakan yang diambil oleh pihak militer.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika seorang prajurit bernama Praka Darma Saputra Lubis merasa terganggu oleh suara bising dari sekelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong. Praka Darma kemudian mengikuti mereka hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul para pemuda tersebut, yang merupakan anggota organisasi masyarakat Pemuda Karya Nasional (PKN).
Setelah menegur mereka, terjadi cekcok antara Praka Darma dan para pemuda. Dalam situasi tersebut, Praka Darma dikeroyok oleh sekitar sepuluh orang, yang mengakibatkan ia mengalami luka-luka akibat pukulan kayu di wajah dan punggung. Praka Darma kemudian melarikan diri ke kebun sawit dan meminta bantuan melalui grup WhatsApp kepada rekan-rekannya.
Tindakan Respon
Tak lama setelah itu, anggota Resimen Arhanud 2/SSM tiba di lokasi untuk membantu Praka Darma. Namun, saat mereka sampai, para pelaku sudah melarikan diri. Dalam upaya pencarian, anggota TNI menemukan barang bukti berupa narkoba, alat hisap sabu, dan sisa sabu dalam plastik di warung tersebut. Akibat dari insiden ini, satu unit mobil dan tiga sepeda motor mengalami kerusakan.
Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyatakan bahwa pihaknya akan memproses hukum para oknum TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Ia menegaskan bahwa Kodam I/Bukit Barisan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggotanya.
Mediasi dan Tindakan Lanjutan
Sebagai langkah untuk meredakan ketegangan, pihak Kodam I/Bukit Barisan juga melakukan mediasi dengan pimpinan ormas dan warga setempat. Dody menjelaskan bahwa mereka berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan memastikan bahwa hak-hak masyarakat tetap dilindungi.
Dody menambahkan, “Kami akan mengganti seluruh kerugian materi yang dialami oleh warga akibat insiden ini.” Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antara TNI dan masyarakat, serta memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap anggota yang melanggar hukum.
Insiden penyerangan yang melibatkan prajurit TNI di Deli Serdang ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai disiplin dan etika anggota militer. Dengan adanya pemeriksaan terhadap 40 prajurit yang terlibat, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan. Tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.